PROGRAM PENDIDIKAN AL AL IKHLAS AGRO

Lingkungan berasrama membantu para orang tua menghadirkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan akhlak putra – putri Indonesia. Lebih dari itu, lingkungan berasrama juga menghadirkan miniatur kehidupan sosial yang akan dihadapi oleh para santri di masa mendatang.

Bagaimana lingkungan Ponpes Al Ikhlas Agro dalam menanamkan akhlak santriwan / santriwati?

Keshalihan
Pembinaan dan pengawalan shalat fardlu, shalat sunnah, tadarus, tahfizh, shaum, serta ibadah lainnya. Melalui pembiasaan ibadah pada waktunya, bertujuan mewujudkan pribadi yang tidak melalaikan ibadahnya.

Kemandirian
Saat tinggal berjauhan dengan orang tua, para santri belajar menyiapkan diri menghadapi segala hal dengan upaya sendiri. Sesederhana menyiapkan perlengkapan sekolah untuk esok hari, sesederhana itulah latihan kemandirian yang dibina. Meski sederhana, namun kemandirian ini merupakan bekal penting dalam kehidupan.

Bertanggung Jawab
Selama di pondok, santri dikenalkan dengan satu siklus kerja. Pembiasaan siklus kerja ini tampak pada pembiasaan merapikan barang setelah menggunakannya. Seseorang dengan pembiasaan tersebut akan mampu menertibkan barang – barang pribadinya. Selain barang – barang pribadi, santri juga diajarkan memelihara fasilitas umum.

Interaksi Sosial
Tinggal bersama di bawah satu atap walaupun bukan saudara kandung, menjadikan sekolah berasrama sebagai miniatur kehidupan sosial bermasyarakat. Belum lagi jika santri – santrinya berasal dari berbagai daerah. Selama tinggal bersama ini, para santri dilatih menumbuhkan sifat empati juga tenggang rasa.

Bagaimana jika santri mengenyam pendidikan berlingkungan kondusif hanya selama tiga tahun? Tentunya, santri akan kehilangan banyak hal yang sebelumnya sudah terbina dan terproses dengan baik.

Pengawalan aqidah dan akhlak santri yang diskontinyu.

Pengawalan aqidah akhlak santri di Al Umanaa dilakukan secara rutin dan tidak mengabaikan tingkah laku santri yang umumnya dianggap sepele dan lumrah. Sesederhana kehadiran shalat tepat waktu, persinggungan teman sebaya secara lisan, dan sebagainya.

Pembinaan minat, bakat, dan potensi dari nol.

Dengan mengenyam pendidikan selama enam tahun, minat, bakat, dan potensi peserta didik sudah terpolakan oleh pihak pondok. Sehingga santri tidak mengulang dari nol untuk dapat meningkatkan kapasitas diri mereka.

Praktik berbahasa Arab dan bahasa lainnya yang luntur.

Kemahiran berbahasa tiada artinya jika tidak dipraktikkan. Selama di pondok santri dapat mempraktikkan kemampuan berbahasanya sehari - sehari, yang tentu semakin meningkatkan kemahiran berbahasa dan terhindar dari hilangnya kemampuan berbahasa tersebut.

Program pendidikan di Al Ikhlas Agro telah dirancang sesuai dengan program pendidikan selama enam tahun. Rancangan program tersebut disusun bukan hanya berdasarkan kebutuhan santri pada usianya, melainkan juga kebutuhan santri di masa depan. Santri yang telah mengenyam pendidikan selama enam tahun diibaratkan seperti buah yang matang di pohonnya sehingga menghasilkan kenikmatan yang optimal. Jika pendidikan santri terhenti sebelum enam tahun, ibarat buah yang terpaksa dipanen.